
Resensi Buku : Metamorfosis karya Sa’diah Lenre Said
Judul Buku : Metamorfosis
Nama Penulis : Sa’diah Lenre Said
Penerbit : Tinta Media
Tahun Terbit : 2019
Ketebalan buku : 467 Halaman
BIOGRAFI PENULIS
Sa’diah Lenre Said lahir di Bone-Sulawesi Selatan, 2 Mei 1981. Ia adalah anak ke -6 dari 7 bersaudara, pasangan dari Alm. Muhammmad Said Peta Lenre dan Almh. Andi Banunah Petta Paccing. Ayahnya adalah salah satu pendiri pondok pesantren Darul Huffadh yang di kenal juga dengan Pondok 77.
Menekuni pendidikan pertama di SD 261 Tarasu, Bone-Sulawesi Selatan. Di lanjutkan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah di pondok pesantren putrid al-Mawaddah, Ponorogo, Jawa Timur.sejenak ia pernah beradi di kampus IAIN Makassar ( saat ini UIN Makassar ) menjadi assten dosen untuk bahasa inggris dan ia juga mendalami ilmu Al-Qur’an di bawah bimbingn ayahnya. Selain menjadi penulis buku, penulis scenario, aktif dalam seminar motifasi psikologi anak, ternyata ia juga pernah menjadi penyiar radio di Jawa Timur. Penghargaan terbesar yang ia pegang mampu menjadi Founder Metode ACQ ( Aku Cinta Qur’an) dan pemilik hak cifta intlektual Metode Menghafal dan Memahami Al-Qur’an dengan metode isyaratdari kemterian Hukum dan HAM, Indonesia. Tak heran berasal dari lingkungn yang religius dan berpendiidkan ia mampu menjadi wanita multitalenta.
………..
“ Aku memiliki kebebasan dalam batasan yang ada” .
“ Aku bukan bagian dari seseorang yang melanggar komitmen. Aku berada di dalam cangkang aturan”……. Halaman 443
Metamofosis? Aku pernah mendengarnya. Istilah yang ku ketahui yang tepatnya bergandeng dengan proses pertumbuhan. Jika sekilas terdengar aku kira itu sekedar perubahan ulat menjadi kepompong lalu Kupu-Kupu. Bagaimana zahira memposiskan dirinya demikian! Ia ingin merubah menjadi gadis bersayap. Hehe
Selamat Membaca di ulasan versi ku : )
Zahira jika aku ada di posisimu aku akan merasa bahagi bukan malah sebaliknya! Melempar indahnya relitas mencari kebenaran kehidupan! Bagaiman kau begitu senang bergulat dengan pikiran! Seperti menyakiti otrk dan hati demi kebahagiaan orang lain.
Zahira Ishiqy Mazaya mencari jati diri, keluar dari zona nyamannya. Menghadirkan mahluk lain di tubuhnya, Alena. Terlahir dari kelurga religius dan terhormat ia merasa tertekan seakan-akan kelurga dan lingkunnya menjadi cangkang, membatasi ia dengan aturan, kau gadi skeras kepala. Titik.
Abah, Ia begitu paham dengan pola pikir gadis kecilnya, ia adakalanya mengambil keputusn gegabah dan terlihat tak bijak yang berhubungan dengan masa depan anaknya, Zahira sengaja di embel-embel liburan, padahal abah berkenan menempatkan ia di pondok pesntren di tanah Jawa. 6 tahun nyantri di pulau ibu kota, ia tersadar akan keputusan abah yang sebenarnya sangat memahami keinginan dan ini metode yang di inginkan abah padanya.
Setiap orang yang menghadirkan kisah dalam kehidupan zahira, mulai dari penghianatan anak angkat abah, perubahan fairuz ( sahabatnya berkuliah di makassar ), defresi sahabatnya mengkonsumsi Nafza, Ketgaran anak jalanan, Tole dan lain sebagainya membuatnya tersadar bahwa ia sudah bisa keluar dari cangkang orang tau dan lingungnya dan ia memiliki cangkan sendiri.
……..
Novel berlatar kehidupan mencari jati diri ini, prolognya begitu rumit dengan kata-kata yang sulit dipahami, sampai di halam ke-30 pun saya belum ketemu alurnya gimana! Tapi! Tunggu dulu memang menilai segala sesuatu nggak gitu, instingku keliru. Aku jatuh cinta dengan zahira, Setelah berpetualang selama 5 hari dan tertabrak deadline kuliah. Zahira berhasil membuatku mengguminya, pola pikir anak berusia 10 tahun tak berubah sampai ia berananjak dewasa. Ia begitu siap dengansegala konsekuase pilihan dan kehidupan yang ia pilih, ia tak peduli menjadi kupu-kupu terinbdah di taman depan rumah, ia ingin menggunakan syapnya mencari taman dan terbang dengan kupu-kupu yang lain.
Zahira! Alena! Ahh siapapun panggilanmu. Kau tahu! Mbak Sa’diah Lenre Said melakukan Metamorfosis semenatara melalui kamu.
#Bacahakikah #jurnalistikpgmi
Hai kikah.. untuk judul resensi buku masuk ke kategori kolom. Sunting lagi ya
Siap kak