9 Cara Menemukan Ide dalam Menulis
5 mins read

9 Cara Menemukan Ide dalam Menulis

 

Dalam membuat tulisan ada langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon penulis, penulis yang baik adalah penulis yang mempunyai persiapan yang matang dalam menyajikan tulisannya ke tengah-tengah pembaca. Agar tulisan yang disajikan tersebut terasa enak dan menggembirakan bagi reader (pembaca), maka seorang  author (penulis) haruslah pandai meramu bumbu ke dalam tulisannya. Adapun salah satu persiapan dalam menyiapkan tulisannya, maka seorang penulis hendaklah mempunyai sebuah ide atau gagasan yang menjadi langkah kedua setelah adanya niat untuk menulis, ide dalam hal ini berarti rancangan yang tersusun di dalam pikiran (KBBI:2005).

Tulisan yang akan dihadirkan tentunya tergantung ide daripada author, karena itu penting sekali menentukan ide yang akan menjadi pondasi dasar sebuah paper (tulisan). Adalah sebuah kelaziman bahwa salah satu kendala seorang penulis ada pada menentukan ide yang baku untuk sebuah tulisan. Berangkat dari problem tersebut, maka tulisan ini akan menawarkan bagaimana kita akan mendapatkan sebuah ide dalam hal ini: menulis. Akbar Zainuddin dalam bukunya Uktub menyebutkan ada 9  sumber ide yang dapat mengembangkan potensi penulis dalam diri kita:

  1. Buku

Tidak ayal lagi bahwa, membaca buku akan sangat bermanfaat dalam merangsang ide kita muncul. Di dalam buku, kita akan memperoleh banyak sekali informasi yang dapat dijadikan sebagai referensi tulisan, baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah, baik yang bergenre fiksi atau non fiksi. Maka untuk menjadi seorang penulis, membaca buku adalah perkara wajib yang harus dilakukan, karena tidak menutup kemungkinan kita bisa menjadi seorang penulis buku.

  1. Film

Pernah nonton film Ayat-ayat Cinta, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Laskar Pelangi  atau Jilbab Traveler?, film-film yang mungkin menjadi film favorit kita itu adalah film yang diangkat dari sebuah novel, atau bisa kita sebut sebagai “visualisasi tulisan”. Bagaimana jika kita balik keadaannya dengan menuliskan apa yang kita lihat dari sebuah film?, tentunya sangat menarik sekali dan sangat bisa. Menjadikan film sebagai sumber ide adalah salah satu cara bagi sebagian orang yang tidak suka membaca, salah satu contoh  film yang menjadi tulisan adalah film Filosofi Kopi yang mengangkat kisah bagaimana perjuangan anak muda Indonesia menyajikan kopi terbaik Indonesia dengan memberikan filosofi masing-masing kopi yang akan disajikan.

  1. Musik

Mendengar musik merupakan aktivitas relaksasi yang dapat menenangkan. Banyak orang yang melakukan berbagai aktivitasnya sembari menikmati musik: dalam bepergian kita memakai headset kemudian memutar musik favorit  untuk menemani kita di dalam perjalanan, ada yang sembari belajar memutar shalawat untuk menambah motivasi belajar, kemudian para petani di sawah memutar musik-musik tradisional untuk mengurangi rasa lelah ketika bekerja. Di manapun kita berada, musik sudah menjadi alternatif hiburan. Namun, ada sisi lain dari musik yang harus kita sadari, itulah yang dinamakan dengan “idea hunting” yaitu bagaimana kita bisa menjadikan musik sebagai alternatif ide dalam tulisan.

  1. Pengalaman

Ya, bahwa pengalaman yang kita alami sangat mungkin untuk menjadi landasan tulisan kita. Banyak jenis tulisan yang berasal dari pengalaman seorang  penulis, seperti: novel, puisi, biografi, fiksimini, sejarah dan sebagainya. Kesemuanya itu dapat bersumber dari apa yang dialami oleh penulis, novel yang berjudul laskar Pelangi karya Andrea Hirata misalnya, bahwa di sana seorang Hirat ingin menggambarkan bagaimana pengalaman masa kecilnya saat berjuang menuntut ilmu, tentunya dikemas menjadi tulisan yang berkualitas, sehingga menjadi buku best seller, dicetak jutaan eksemplar dan diterbitkan lebih dari 50 bahasa.

  1. Curhat/Obrolan

Kawan saya pernah mengatakan kepada saya bahwa ia berencana menuliskan kisah-kisah hasil dari “curhatan” dan “obrolan” yang dilakukan dengan teman-temannya. Hal ini menjadi sebuah cubitan bagi saya, bahwa ternyata komunikasi yang kita lakukan itu berpotensi untuk menjadi inspirasi dalam buah tulisan kita, dan karena kita tidak pernah lepas dari komunikasi dengan siapa dan di mana saja maka peluang untuk menjadikannya tajuk tulisan sangat besar.

  1. Media Sosial

Konsumsi media sosial di dunia dan khususnya di Indonesia sudah tidak bisa diragukan lagi jumlahnya. Hampir setiap orang yang memegang gadget memiliki sosmed yang tidak hanya satu buah akun, peluang untuk mendapatkan ide dari sosmed bisa berasal dari status yang kita baca hampir setiap saat, setiap detiknya muncul update status yang memberikan kita ilmu baru kemudian kita tuangkan ke dalam wadah tulisan kita.

  1. Riset/Observasi

Khususnya dalam penulisan karya ilmiah, sebuah riset (penelitian) merupakan cara yang paling ampuh untuk mendapatkan hasil yang real, namun dalam penulisan karya non ilmiah atau fiksi juga memerlukan riset, salah satu karya sastra yang mememrlukan observasi ke lapangan adalah puisi esai, demikian juga karya sastra lainnya.

  1. Ajaran Agama

Hal yang tidak boleh kita lupakan adalah problematika dalam beragama, kondisi keberagamaan selalu menjadi menu yang paling laris untuk dibaca. Banyak hal yang bisa kita tulis dari ajaran-ajaran agama, dalam Islam misalnya terdapat banyak referensi untuk memperoleh ide tulisan yang kita peroleh dari ceramah-ceramah, dakwah-dakwah dan kitab suci agama masing-masing.

  1. Alam Semesta

Sesungguhnya apa yang disediakan alam raya ini mempunyai fungsi dan manfaatnya masing-masing. Oleh karena itu, manusia memiliki ruang untuk memanfaatkan apa yang dianugerahkan oleh Tuhan, menjadikan alam ini sebagai buah karya sudah tidak asing lagi, demikian menjadikannya sebagai sumber tulisan, maka itu akan menambah keindahan alam semesta.

Dengan memaksimalkan apa yang sudah ditulis oleh alumni Pondok Modern Gontor di atas, maka siapapun boleh menjadi penulis, karena sejatinya menulis adalah kemampuan yang perlu di asah secara terus-menerus. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah menulis dengan passion yaitu menggunakan kecenderungan terhadap bidang yang kita minati. Dengan demikian, menulis akan menjadi aktivitas yang menyenangkan, menulis dapat menjadi hobi, kemudian menjadi sebuah habbit (kebiasaan) dan tidak jarang orang menjadikan menulis sebagai profesi tetap.

 

Referensi:

Akbar Zainuddin dalam buku uktub diterbitkan oleh Penerbit Renebook tahun 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *