
Pergumulan Pemikiran Seputar Bid’ah: Sayyid Muhammad bin Alawi versus Abdullah bin Baz Karya TGH. Ahmad Thantowi, MA.
Judul Buku: Pergumulan Pemikiran Seputar Bid’ah: Sayyid Muhammad bin Alawi versus Abdullah bin Baz
Halaman: 275
Harga: 110k
Penulis: TGH. Ahmadt Thantowi, MA.
Pertumbuhan ruang digital telah mengubah struktur referensi pengetahuan keislaman. Fenomena yang paling tampak belakangan ini adalah: maraknya dakwah virtual. Dengan demikian, wacana-wacana keagamaan semakin beragam kita jumpai di berbagai flatform media digital. Dalam situasi itu, tak jarang kita jumpai kemunculan pendakwah-pendakwah yang mengusung tema tertentu dalam aktivitas dakwahnya, misalnya pendakwah yang selalu gemar memberi label bid’ah kepada kelompok Islam lainnya. Amalan-amalan (ritual) kelompok Islam tertentu kerap dituduh sebagai bid’ah, bahkan dipandang syirik dan sesat. Akibatnya, kerap terjadi kebingungan di tengah komunitas muslim terhadap status amalan yang telah bertahun-tahun diyakininya. Lebih dari itu, terkadang terjadi konflik horizontal akibat perbedaan pemahaman tentang status suatu amalan apakah tergolong bid’ah atau tidak.
Buku yang ditulis salah seorang dosen STAI Darul Kamal Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir ini, setidaknya akan menyuguhkan duduk perkara tentang apa yang selama ini menjadi polemik panjang, yakni soal “bid’ah”. Tak tangung-tanggung buku ini mengulas dan memotret perdebatan ilmiah dua figur besar, yakni Sayyid Muhammad bin Alawi versus Abdullah bin Baz. Tokoh pertama mewakili Ahlusunnah wal Jama’ah, sedangkan tokoh kedua mewakili Wahhabi.
Penulis buku ini berupaya mengurai dan menganalisis secara mendalam makna bid’ah. Pertama-tama, penulis memulai dengan analisis linguistik terhadap pemaknaan bid’ah, lalu merentangnya dalam dinamika penggunaan wacana bid’ah dalam kehidupan ummat Islam, dan bagaimana istilah tersebut menjadi negatif dan stigmatif. Dengan menelisik hadi-hadis tentang bid’ah, penulis mencoba memaparkan analisisnya, bagaimana konteks pemaknaan hadis yang dilakukan oleh para ulama’ tentang definis bid’ah. Perbedaan sudut pandang, manhaj, dan pemahaman akhirnya mewarnai pergumulan wacana bid’ah ini. Tentu saja buku ini sangat penting dibaca untuk lebih memahami secara komperehensif masalah seputar bid’ah.
NB; Yang berminat membeli buku ini bisa menghubungi Kaprodi dan Sekprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir STAI Darul Kamal, NTB.