Emangnya penting belajar Parenting? Harus nikah dulu nggak!
3 mins read

Emangnya penting belajar Parenting? Harus nikah dulu nggak!

#bacahakikah

malam jum’at, 21 januari 2021, pukul 11: 57 WITA.

Saya ingin mengawali tulisan ini dengan mengutip salah seorang Direktur Auladi School, instruktur pelatih orang tua di 3 negara, 19 provinsi dan 60 kota di Indonesia beliau adalah Ihsan baihaqi ibnu bukhari. Tulisan pengantar beliau dalam bukunya pak Munif Chatif yang berjudul Orangtuanya Manusia.

“ Bayangkan anda dalam posisi ini : Anda seorang pengusaha yang memiliki 5 perusahaan. Asset perusahaan tersebut, ya di total-total cukup 10 Triliun. Anda sudah mengunjungi banyak tempat indah,berwisata, mencicipi berbagai makanan, berbelanja dan seterusnya. Bayangkan anda memiliki segalanya. Tetapi, anda tidak berkeluarga dan tidak dikaruniai anak cucu satu pun. Kira-kira apa yang kan anda pikirkan? Suatu saat, anda akan sampai pada pertanyaan, Untuk apa semua ini? Saya memiliki segalanya, untuk apa saya bekerja? Jika perusahaan saya berkembang, kepada siapa saya wariskan?”

Ok, cukup. Mungkin sebagian kita akan mengelak, saya akan meneruskan kepada kerabat atau lembaga sosial. Tapi saya belum yaakin kita memiliki “EMOSI” yang cukup untuk menyarehkan semuanya secara ikhlas.

Untukmu yang membaca tulisan ini. Mungkin malam ini! Kamu masih sendiri. Tapi bukan nggak mungkin 3 bulan atau 1 tahun lagi kamu menikah Ehemhemz dan memiliki pasangan. Lalu tahun berikutnya Launching anggota baru yang lucu dan menggemaskan, apalagi kalo kembar sekalian aja capeknya. Hehe

Ingat anak yang lahir dari ikatan pernikahan yang sah akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam rumah tangga. Namun sebaliknya, betapa malang nasib seorang bayi terlahir sebab bodoh orangtunya tanpa ikatan pernikahan yang sah. Ia kan menjadi anak Alih-alih menjadi pelipur lara malahan orangtuanya sendiri tak menginginkan.

Banyak sekali orang tua yang punya anak, tetapi tidak menjadi orangtua untuk anakanya ( ORANGTUANYA MANUSIA). Lebih banyak orangtua menjadikan anaknya “yatim piatu” padahal orangtuanya secara fisik masih hidup. Akibatnya karena sebagian orangtua tidak memainkan peranyya menjadi orangtua manusai, itu adalah awal hancurnya peradaban generasi bangsa. Bagaimana tidak jika rumah sendiri bukan menjadi tempat ter-damai.
Tanpa di sadari kehadiran seoarang anak memeiliki energy baru untuk orangtuanya, Ayah semnagat bekerja karena anaknya dan ibu selalu berupaya bertahan ibu untuk anakanya.
Menjadi anggota baru dalam keluarga kecil mama dan papa, tentunya akan menabah pengalaman dan perubahan yang baru pula. Segala hal yang baru perlu ilmunya. Karena dengan ilmu kita nggak bakalan canggung mengatasi setiap masalah karena sudah tahu apa yang harus dilakukan. Orang tua juga butuh ilmu mendidik, Pak Munib Chatib bilang mungkin di perlukan ribuan buku untuk mempelajari untuk apa mereka ada dan siapa sosok mereka?

Baik dan buruknya seorang anak, sepenuhnya tergantung didikan dari kedua orangtuanya dan lingkungannya. Atas izin Allah SWT tentunya pendidikan yang baik akan membantu mereka menjadi pribadi yang baik pula, begitupun sebaliknya.

Ilmu parenting adalah lmu cara mendidik anak. Dan manfaat dari ilmu parenting di antaranya :
1. Mengetahui cara mendidik anak dengan benar
2. Bentuk tanggung jawab terhadap titipan ALLAH SWT
3. Memberi suri tauladan yang baik.

Jadi jangan sepelekan ilmu parenting, jangan hanya sekedar melahirkan dan membesarkan. Didik anak dengan baik dan dukung agar mereka menjadi anak yang baik. Siapkan sejak dini kawan! Jangan pernah terpaksa menjadi ORANGTUA.

Nama : Ulfa Nurhakikah
NIM : 2018.119.26.0053
PRODI : PGMI/ Semester V
#UAS_STAIDK
#Jurnalistikpgmi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *