Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad yang merupakan nabi akhir zaman lahir di Makkah pada tahun gajah atau sekitar 570 Masehi. Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habsyah yang ingin merobohkan ka’bah. Menjelang kelahiran Nabi SAW ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi. Beberapa peristiwa besar itu seperti, singgasana raja persia yang bergoyang, 14 balkon istana yang runtuh, padamnya api sesembahan kaum manusia di kuil pemujaan persiapan yang sebelumnya tak pernah padam.
Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu yang bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. Ayahnya meninggal pada saat Nabi Muhammad berusia tiga bulan dalam kandungan ibunya, beliau meninggal karna kelelahan berdagang dan jatuh sakit. Sang kakek Abdul Muthalib yang merupakan pemimpin Makkah atau kaum Quraisy, memberikan nama Muhammad kepada Rasulullah. Sang kakek membawa Nabi Muhammad masuk kedalam ka’bah lalu seekor kambing disembling sebagai bentuk aqiqah dan beliau di khitan pada usia 7 hari.
Saat Nabi lahir tak ada yang mau menyusui nya karena termasuk golongan miskin, tapi seorang ibu bernama Halimatus Sya’diah dengan ikhlas menyusuinya meski asi yang dimiliki pun sedikit. Keikhlasannya dibalas oleh Allah SWT, kedelai miliknya menjadi berisi dan Asi miliknya menjadi lancar.
Saat kanak-kanak Nabi Muhammad SAW membiasakan waktu yang tidak lama bersama ibunya karena di usia 6 tahun ibunya meninggal dunia. Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad tinggal bersama kakeknya. Namun saat Nabi Muhammad berusia 8 tahun sang kakek meninggal dunia sehingga pamannya Abu Thalib merawatnya. Mereka hidup dalam serba kekurangan, meski begitu Nabi Muhammad tumbuh dengan baik. Saat kanak-kanak Nabi Muhammad membantu pamannya mengembala binatang ternak dan ketika sudah cukup dewasa Nabi membantu pamannya berdagang.
Setelah tumbuh dewasa Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah. Khadijah merupakan wanita terpandang, cantik rupawan dan berasal dari golongan orang berada dj Arab. Awalnya Nabi Muhammad SAW bekerja sama saat berdagang. Namun dengan pribadi Nabi Muhammad SAW yang baik, jujur, dan patut diteladani Khadijah pun jatuh hati dan meminta sahabatnya Nafisah binti Muntah, datang untuk meminang Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad menikah saat berumur 25 tahun sedangkan Khadijah saat itu berusia 40 tahun. Khadijah disebut sebagai cinta pertama Nabi Muhammad SAW, ini terbukti karena dalam pernikahan mereka, Nabi Muhammad tak pernah menikahi wanita lain.
Nama: Rida Alfiani
Prodi: PGMI semester 3
Dosen pengampu: Nita Sunarya Herawati M. Pd