Siapa di sini yang merasa gemes saat dibanding-bandingin ?
3 mins read

Siapa di sini yang merasa gemes saat dibanding-bandingin ?

Assalamualaikum wr wb.

Sudah siap?
Ini penampilan berbeda.
Siapkan cemilan kalian!

1

2

3

Start!

Sebelum kikah menjawab pertanyaan di judul. Ada satu peryaan yang mungkin teman-teman sering denger kalo kita tumbuh dari lingkungan? Yup. Berubah dan bertransformasi karena lingkungan? Yup. Bisa di kira baik atau buruk ettitudenya karena lingkungan? Yup.

Kikah jawab sendiri :’)

Temen-temen kalo baca. Jawab dalam hati yah. Heheh.

Next.
Kita sebagai mahluk sosial emang nggak terlepas dari namnaya obrolan. Dari kecil sampai sekarang menjadi bayi gede, di sadari atau tidak obrolan dengan mahluk di lingkungan berpengaruh abanget ke otak. Pendeknya, baik buruk kadang kita denger dari orang di sekeliling kita. Trus kita ngelakuain idelnya lingkungan (budaya) seolah-olah yang kita lakuain secara otomatis itu udah baik dan bener dan anehnya kita nggak nanya bener atw salah kegitan otomatis itu. Padahal yang mereka anggap idel, bagiku nggak juga. Upss Begitu. Ada gambaran? Udah paham?

Oke. Thank’s you next (Ariana Grande)

Misalnya gini : setelah kamu kuliah, kamu kerja, kamu nikah, kamu punya anak, punya cucu, mati. Astagfirullah. Nggak seekstim itu. Di umur 20 th masyarakat menuntut kalo kamu laki-laki kamu nggak pantas untuk nongkrong, kalo kamu cewek udah selsai kuliah, carii kerjaan, nikah! Jangan jadi perawan tua! Dan sejenisnya. Ku pastiin temen-temen paham deh.

Semua yg kikah jelasin di atas memberi kita penjelasan kalo apa yg kita lakuin kadang komentar dan idel itu di porsikan. Miris.

Nah bagaimana dengan membandingkan?
Membandingkan itu sebenarnya ciri-ciri masyarakat moderen yah. Bukan berrti harus negara maju yah. Nggak bukan begitu. Karena masa di mana revolusi industri membuat maindset warga dunia segalanya kompetitif. Artinya segala hal di kompetisikan.

Lawan arus bentar. Perkambangan ilmu astronomi pun di latar belakangi oleh rasa iri dan membandingkan akan hasil karya ilmu pengetahuan atara amerika serikat dan uni soviet. Dalam peluncurun satelit. Rusia membuat satelit SPUTNIK 1 (1957) si adidaya merasa kalah mereka buat satelit Ekspoler 1. Perbandingan ini memicu perlombaan luar angkasa. Astagaa arusnya kejauhann 🙏

Hal-hal yang bersifat umum saja sudah lumarah saja jika di banding-bandingkan. Apalagi hal-hal yang bersifat personality, kadang kita nggak berhenti berdebat dengan diri sendiri ” kamu harus gini kikah! Kamu harus begitu!… yah. Kurasa itu ok ok saja. Ah tampa kita sadari aku berani ngomong gitu juga karena lingkungan. Hihi namanaya juga manusia lihat beda dikit,, pengen itu! Mau itu! Kita selalu ngerasa,, ya begitulah.

Itulah kenapa kita sering denger.
Eh kok bacaannya komik?
Eh kok baca fiksi terus? Mending baca buku ini! Nggak usah baca buku itu,, dan yang paling nusuk nih ada yang pernah bilang,, emang fiksi bawa kamu kesurga?? Hellloooo. Sempit amat otak hamba Ya Allah. Kuatkan hati ini! Sabar ki sabar.

Intermezo aja ko. Hoho.
Nggak usah terlalu di pusingkan, nggak semua yang di banding-bandingkan itu bikin ngeh ko’. Jangan terlalu over generalisir. Itu cuma gambaran dikit ja dari kikah. Soal banding ngebandingin. Punya efek baik ko’ anggap aja nasehat atw sekdar angin lewat telinga.

Udah kejawab blom?
Kalo blom, jawab sendiri aja.ini kikah cuma ngebahas lewat satu persfektif aja.

Jika temen-temen punya jawaban lain, silahkan di isi kolom komentarnya 🙏

#bacahakikah

3 thoughts on “Siapa di sini yang merasa gemes saat dibanding-bandingin ?

  1. 😂 satu kata buat orang-orang yang suka banding-bandingkan “enggak punya hati”
    biasanya kalu dihadapkan sama orang yang modelnya seperi itu paling masuk kamar nagis 5 menit, derama banggetkan.
    kalu udah selsai nagis paling intropeksi diri dulu, mencoba mencerna perbandingan yang dilontarkan sama orang tadi dengan usaha yang kulakukan.
    jangan jadikan beban dilemasin aja, karna setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda tapi tidak mustahil untuk dirubah. so jangan pernah menuntut

  2. Saya sendiri termasuk orang yg tidak senang untuk di banding bandingkan, karena hal tersebut merusak fokus saya, tanpa sadar kita berusaha menjadi seperti orang yg mereka bandingkan, dan mirisnya yg biasa bertindak demikian adlh orang2 terdekat kita, padahal tidak semua bunga mekar pada waktu yg sama, ada waktunya, semua ada masanya. Tapi tak perlu berkecil hati teman2, saya yakin niat mereka bagus. Oleh sebab itu, Disini kita perlu lebih percaya diri dan percaya pada sang pencipta, yakin diri ini bisa dan terus meng upgrade diri Sampai tiba waktunya kita juga wangi karena bunga itu telah mekar. Sekali lagi cukup percaya diri, lakukan hal terbaik versi diri dan bergantung hanya kepada sang pencipta, bersandar pada manusia? sesungguhnya manusia itu rapuh. Kita adalah seperti apa yg ada dipikiran kita, jangan biarkan yg lain mengontrol nya. Semangat bund💫💫💫💫

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *