Panggilan kubur
2 mins read

Panggilan kubur

Judul buku ; Panggilan Kubur
Penulis : Shamsuddin Abu Abdillah Al-Qurtubi, terjemahan Muhammad Ramzi Bin Omar
Jumlah halaman : 141 halaman

Terbitan : tahun 2001

Dunia merupakan medan perjuangan dalam matlamat hidup seseorang. Didalamnya tersimpan berbagai kemudahan yang boleh digunakan untuk membantu insan menuju destinasi yang kekal abadi. Sebaliknya jika melihat dunia dari kehendak hawa nafsu, maka dunia hanya berperanan memenuhi gejolak keinginan tampa tepi. Akhirnya jadilah insan yang menderita kematian menjemput di pintu usia.
Jasad merupakan tempat ruh menumpang kehidupan. Pada hakikatnya ruh tidak mati, senantiasa hidup untuk menempuh perjalanan kehidupan yang telah dijanjikan Allah. Setelah ruh berpisah dari badan. Maka kubur atau barzah merupakan destinasi pertama tempat peristirahatannya. Seandainya akhir kematian memproleh kesan yang baik dan beriman, maka barzah merupakan gambaran awal syurga. Sebaliknya jika tidak beriman maka barzah baginya lubang-lubang neraka yang mengerikan.
Rasullah saw selalu menyeru kita untuk selalu mengingat mati sebagaimana sabda beliau yang artinya “jika kamu memperbanyak mengingati yang menghancurkan kenikmatan niscaya kamu akan disibukan oleh apa yang aku lihat yaitu mati, oleh karna itu perbanyak mengingat mati karena setiap hari kubur akan berkata: aku rumah yang using, akulah rumah keseorangan, akulah rumah tanah dan akulah rumah ulat. Apabila kematian telah tiba tanah kubur itu akan menyambut kedatangan orang-orang yang mati. Apabila orang mukmin yang mati maka kubur akan menyambutnya dan berkata selamat datang sesungguhnya engkaulah orang yang paling aku sukai berjalan diatas permukaan ku dan kubur itu akan melayani orang mukmin tersebut dan seketika kubur itu menjadi luas dan sebalinya untuk orang yang jahat dan kafir kubur akan berkata tidak ada selamat datang, sesungguhnya engkau orang yang sangat aku benci berjalan diatas permukaanku, engkau akan melihat bagaimana aku melayanimu lalu kubur menghimpitnya hingga berselisih tulang rusuknya.
Dari awal detik pencabutan ruh, sampai penghantaran jenazah ke kubur memiliki proses kejadian yang berbeda-beda tergantung amal perbuatan kita. Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah yang belum menghadapi maut, marilah kita memperbanyak bekal kita di akhirat kelak.
#ayoknulis

#JurnalistikPgmi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *