Mengukir Kenangan Perjuangan
7 mins read

Mengukir Kenangan Perjuangan

Cahaya senja kembali menampakkan sinarnya dengan redup, karena tertutup oleh awan hitam yang kelam, suara kokok ayam kembali bersahutan, menandakan waktu malam akan tiba, diringi dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an  yang terdengar dari pengeras suara masjid. Nurul jannah masih duduk di atas mejanya sambil membereskan buku-buku beserta laptop dan dimasukkan ke dalam tasnya, waktu itu adalah tepat pada hari jum’at, waktu dimana Nurul jannah bertemu dengan dosen pembimbing skripsinya untuk melakukan konsultasi tugas akhir yang masih belum selelsai, berrbagai macam pelajaran yang didaptakan ketika proses bimbingan skripsi, yang dilakukan di dalam kampus, karena kebetulan dosen pembimbingnya mengajar pada hari itu.

Berbagai rintangan, berbagai cobaan dan kesusahan yang dilalui nurul jannah, namun itu tak mengurangi semnagatnya untuk tetap sellau berusaha berjuang dan berjuang mendapatkan kata kata ACC yang bertanda bahwa skripsi yang dibuat telah disetujui oleh pembimbing skripsi. Berbagai macam yang dilalui dalam prosesnya yang membutuhkan tentang arti sebuah perjuangan, entah itu rasa kesabaran, rasa harus menjauhi  dan membuang kata-kata mengeluh dan putus asa. Karena revisi demi revisi selalu mengintai, disaat selelsai bimbingan harus melakukan revisi dan perbaikan, mana uang lagi menipis, masya Allah, padahal pas lagi butuh-butuhnya, namun aku  tak ingin putus asa, pasti ada rezeki suatu hari nanti, hingga kebutuhan dalam biaya skripsi ini dapat terpenuhi.

Akhirnya  cahaya rembulanpun bermunculan dengan sangat terang, birunya langit dikala maam itu sangat indah dan cerah sekali, bintang-bintang menampakkan dirinya, meski tidak memnacarkan cahayanya  karena terjhalau oleh cahaya sang rembulan, alunan bacaan al qur’an pun kemali terdengar dengan merdu, di dalam jendelanya terlihat Nurul jannah dengan khusu’ melantunkan kalamnya Allah yang maha kuasa, benar-benar syahdu terdengar.

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, bersama kesulitan ada kemudahan “ tepat ayat ini dibacanya, bagaikan suatu jawaban yang langsung atas segala permasalahan dalam hidup, khususnya dalam proses pembuatan skripsi yang masih belum disetujui oleh dosen pembimbing. Masya Allah… iya setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan di dalamnya, intinya kau harus tetap sabar nurul, kau tetap semangat dan selalu berusaha dan perbanyak berdo’a juga bersholawat menemani sisi kehidupan dunia ini, dan jangan lupa untuk sellau melibatkan Allah yang maha kuasa atas segala permasalahn, melaui sholat wajib dan sholat sunah lalu berdoa dengan khusu’ meminta kebaikan dan pertolongannya Allah yang maha kuasa, karena dengannya kau kan dapatkan ketenangan dan kedamaian, yakinlah, semuanya kan baik-baik saja. Karena hanya Allah yang bisa memudahkan segala yang sulit, hanya Allah yang mempunyai kuasa membolak balikkan setiap hati manusia, dari rasa risau dan galau menjadi tenang dan tentram, menjadi damai, aman dan bahagia. Oleh karena itu setiap kesulitan, kegalauan, kesusahan yang menimpamu dalam hidup nurul! Segera ambil air whudu, lalu sholatlah entah itu sholat sunah 2 rakaat ataupun 4 rakaat lalu berdoalah dan jangan lupa untuk membaca Al-Qur’an pasti kedamaian dan ketentraman kan kau rasakan. Gumanya nurul menyemangati dirinya sendiri.

Kegelapan malam mulai terlihat, seiring cahaya senja yang kemerah-merahan mulai meredup karena tertutup oleh awan yang menggumpal, aku masih menyelesaikan tugas rutinku kembali lagi mengedit soal demi soal, bertepatan di bulan ini November 2021 akan diadakannya semester ganjil untuk yang pertama kalinya di tahun 2021 ini.  5 hari lagi akan diadakan semester namun soal-soal masih ada yang belum kami edit sehingga memaksa diriku untuk mengerjakannya pada malam hari, halaman demi halaman aku edit dengan rapi berharap semoga cepat selesai.

Soal demi soal menunggu untukku kerjakan, rasa kantuk mulai menyergap tapi aku berusaha untuk tetap semangat. Kulirik jarum jam menunjukkan pukul 23.41 AM, aku masih duduk ditemani dengan secangkir kopi hangat di dekat laptopku, kembali ku goyangkan jari jemariku di atas keyboard laptop, berusaha untuk selalu tetap semangat dan berusaha menjauhi kata menyerah dan putus asa.

Di bulan November ini terkadang menurut sebagian orang, mungkin bulan yang membawa berkah, mungkin juga bulan yang membawa kebaikan  dikarena banyak kejadian-kejadian yang menyenangkan dan menggembirakan dan kejadian yang membahagiakan. Lain halnya denganku, bulan November adalah bulan dimana aku mulai bergelut dengan berbagai macam pekerjaan-pekerjaan yang mengharuskan memakai laptop. Hingga terkadang ada yang bilang bahwa malam merupakan sebagi tempat peristirahatan bagi raga karena siang hari sudah lelah dalam bekerja. Namun bagiku malam adalah sebagai wahana kembali menggoreskan jari-jemariku, untuk kembali mengerjakan soal demi soal, tanpa mengenal rasa lelah dan putus asa.

Belum lagi tentang tugas dari kampus tempat aku menuntut ilmu pengetahuan, tepatnya di perkuliahan, karena sekarang ini aku mulai masuk semester delapan, dimana aku didihadapi oleh tugas akhir yang bernama skripsi sebagai persyaratan mendapatkan kelulusan dari kampus, sehingga siang dan malam seakan tak ada bedanya, skripsi selalu mengintai dan mengintai untuk selalu dikerjakan, begitupun revisi demi revisi selalu memaksaku untuk tetap bersama laptopku.

Bab demi bab mulai aku revisi dan perbaiki setelah beberapa hari yang lalu sudah melakukan bimbingan di rumahnya dosen pembimbingku,  rasa bosan, lelah, putus asa pernah muncul dalam benakku, siang dan malam tak aku hiraukan, yang ada hanyalah satu kalimat bahwa aku harus lulus tepat waktu, kasihan kedua orang tuaku yang mencari nafkah sehari-harinya demi membiayai kuliahku, juga pada guru-guru yang sangat berjasa, guru-guru SMK Darul Kamal NW Kembang-Kerang, lembaga yang kini sebagai tempat Allah SWT takdirkanku untuk menjadi pengajar dan tata usaha disana.

Banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan, terkadang menjadikanku bingung dan bimbang manakah yang lebih dahulu aku dahulukan, manakah yang lebih dahulu ku kerjakan, mau ngerjakan skripsi dulu aku takut soal-soal semester tak terselesaiakan, mau ngerjakan soal duluaku takut skripsiku lambat ACC nya. Ah bingung sendiri akhirnya.

Sehingga memaksaku untuk mengerjakannya secara bergiliran, hingga di waktu malam merupakan momen paling baik untuk memfokuskan diri untuk berpikir jernih, akhirnya aku memutuskan waktu malam aku pakai untuk mengerjakan skripsiku, sedangkan untuk pagi dan siangnya aku mengerjakan soal-soal semester, alhmadulillah hari demi hari berganti akhirnya sedikit demi sedikit soal-soal semester sudah rapid an siap akan di print, begitupun skripsiku semakin hari mendekati kata-kata ACC artinya disetujui oleh dosen pembimbing.

“Coba perhatikan soal-soal yang sudah jadi!” ucap temanku di grup watshaap

“ Iya…alhamdulillah soal demi soal sudah rapi dan jadi, tingga diprin sebentar lagi” ucapku. “oke”. Siiap. Ucap temanku.

Waktu demi waktu berlalu, sunyinya malam menjadikanku tetap mencoba untuk fokus mengerjakan tugas-tugasku, khususnya mengedit soal-soal semester. Suara makhlik malam terdengar di luar rumah, suara kodok yang berulang kali terdengar lewat telinga menambah suasana malam yang sepi, senyap dan sunyi tersebut menjadi menyeramkan. Kulihat jarum jam menunjukkan pukul 00.21 Wita. Aku berusaha menahan kantukku, namun semakin berlalunya waktu aku semakin mengantuk, sehingga mengharuskanku untuk menutup laptopku dan membereskannya dengan rapi. Tak lupa berdoa meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT yang memiliki kuasa terhadap hambanya, Tuhan yang maha melindungi dan menjaga hamba-hambanya. Ayat kursi dan surah al-ikhlas, al falaq dan an-nas aku lantunkan dalam diam dan berdoa lalu menghusap tanganku ke wajah hingga akupun terlelap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *