4 mins read

Berlayar mengarungi samudra cinta

Tugas Uas jurnalistik

Nama : Azizan M. Taufiq Hanafi

Prodi : IAT smester 3

Siapa yang tidak mengenal cinta, semua orang sudah pasti mengetahui apa itu cinta walaupun hanya sebatas namanya saja. Namun jarang orang yang memahami arti dan makna sebuah cinta. Cinta pada dasarnya adalah sebuah rasa yang keberadaannya bersumber di dalam hati, yang tidak bisa di lihat oleh panca indra. Di mana rasa itu sendiri yang menggerakkan jiwa dan raga untuk melakukan apapun demi orang yang di cintanya. Seperti kata-kata alay anak-anak zaman sekarang kalau sudah mengenal cinta “Gunung akan ku daki, lautan pun  akan ku seberangi demi dirimu”, begitulah kira-kira. Para ahli cinta pun memliki berbagai pengertian dalam mendefinisikan arti sebuah cinta. Ada yang mendefinisikan cinta itu sebagai keindahan, karna seperti apaun bentuk atau rupa orang yang kita cintai akan selalu terlihat indah di mata. Ada juga yang mendefinisikan cinta sebagai kekuatan, karna kalau kita sudah cinta kepada seseorang apapun yang ia inginkan kita akan selalu menuruti keinginannya tanpa ada rasa kelelahan. Namun ada yang mempermainkan sebuah cinta. Mreka hanya bersenang-senang tanpa menggunakan rasa untuk kepuasan hati, tanpa memikirkan perasaan orang yang di permainkan. Dalam menjalani sebuah percintaan tidak akan lepas dari adanya rasa kecewa dan patah hati. Semua itu bisa jadi di sebabkan oleh cinta dan sayang yang terlalu besar, rasa yang tidak pernah di hargai, diri yang di hianati, ataupun cinta yang tetap ada namun di tinggal pergi. Dan pada akhirnya mereka menyalahkan dan membenci cinta itu sendiri. Bagai mana bisa seseorang itu membenci sebuah keindahan, padalah keindahan sangatlah menentramkan jiwa dan menyejukkan mata. Yang patut di benci sebenarnya kebencian itu sendiri. Memang banyak orang yang mengalami cinta namun mreka tidak mendalami arti sebuah cinta sehingga mreka dengan mudahnya menyalahkan cinta itu. Karna seseorang tidak akan memahami suatu perkara tanpa mendalaminya meskipun mereka perrnah mengalaminya.

Cinta yang murni adalah sumbernya dari hati. Di mana hati yang berperan untuk memilih siapa yang akan menempatinya. Karna cinta sejadi tidak akan pernah bisa di paksakan. Beda halnya dengan suka, suka hanya sebatas rasa kagum namun tidak sampai timbul percikan cinta. Namun klau sudah cinta, seperti apapun orang yang di cinta pasti akan tetap suka. Di sinilah letak keindahan itu. Hati tidak akan pernah mencitai tanpa ada yang menggerakkannya. Secara zahir memang hati akan tergetarkan dengan melihat sosok pria tampan atau wanita yang berparas cantik. Tapi di sisi lain kita tau bahwa yang membuat hati seperti itu adalah Allah tuhan sang maha cinta, Karna dia lah tumbuh rasa cinta tersebut. Dengan itu kita akan merasakan cinta yang sesungguhnya, yaitu mencintai seseorang karna Allah. Kebanyakan orang tau kata itu namun jarang yang tau maksudnya. Mencintai karna Allah adalah mencintai seseorang semata-mata karna Allah, tidak memandang kelebihan ataupun kekurangan melainkan karna Allah lah yang mengizinkan rasa cinta itu tumbuh dan menetapkannya di dalam hati. Sehingga apa bila rasa cinta itu sudah tidak ada, kita tidak akan kecewa karna Allah lah yang menghilangkan rasa itu bukan karna rasa muak ataupun  rasa bosan. Memang melupakan orang yang sudah kita cintai dan bersamanya lumayan cukup lama, namun dengan percaya bahwa Allah yang sudah mengilangkan rasa itu kita tidak terlalu merasakan sakit hati karna Allah akan memilihkan kita yang jauh lebih baik dan mendapatkan yang terbaik.

Seperti itu lah gambaran cinta terhadap sesama makhluk. Lalu bagaimana dengan mencintai Allah tuhan sang maha cinta. Kita tidak bisa melihatnya, lantas bagaimana bisa kita mencintainya. Kita tidak mengetahui keberadaan tuhan, apakah tuhan itu benar-benar ada atau tidak?

Tidak terlepas dari pengertian cinta pada umumnya, namun dalam cinta terhadap tuhanlah  yang mempunyai pengertian tiada batasnya. Karna tuhan memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan rasa cinta terhadap hambanya, sehingga hambanya kembali untuk cinta kepadanya. Tuhan memang tidak bisa di lihat ataupun di raba, namun dengan cinta itulah yang menampakkan wajah tuhan seolah-olah kita berhadapan langsung dengannya(maksudnya di sini selalu merasa di awasi). Keberadaan tuhan memang tidak bisa kita ketahui, namun dengan cinta kita bisa merasakan keberadaannya. Layaknya orang yang mabuk cinta, kita akan terpesona dan merasakan keindahan karna sudah berada di dalam samudra cintanya tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *