Prinsip Pendidikan Islam
6 mins read

Prinsip Pendidikan Islam

Prinsip Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan penting dalam membangun dan menumbuhkembangkan peradaban. Maju mundurnya suatu peradaban ditentukan oleh pendidikan. Bahkan, peradaban dan kebudayaan umat manusia tidak akan pernah muncul tanpa ada lembaga yang mengarahkan manusia ke arah tersebut. Karena manusia terlahir ke dunia tidak memiliki daya dan ilmu yang dapat membuatnya berkembang lebih maju, maka pendidikanlah yang membangun daya dan pengetahuan tersebut dalam jiwa manusia.[1]

Dalam Al-Qur’an Surah al-Nahl ayat 78  menegaskan, yang artinya

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”

Dalam keadaan ketidaktahuan manusia tersebut, Allah membekalinya dengan indra, baik indra zahir maupun indra batinmelalui indra tersebut manusia dapat mengetahui sesuatu. Indra manusia yang meliputi, indra zahir, indra batin, dan indra qalbu yang merupakan sarana transformasi ilmu pengetahuan. Melalui tiga indra tersebut ilmu pengetahuan sampai ke jiwa manusia. Pendidikan merupakan wadah tempat manusia berinteraksi  dengan menggunakan indra, dimana melalui indra tersebutilmu masuk ke dalam jiwa atau qolbu yang pada akhirnya melahirkan sikap dan perilaku serta peradaban.

Sedangkan pendidikan menurut penulis yaitu sebuah lembaga yang utama yang bertujuan untuk mencerdaskan umat manusia yang awalnya dari tidak tu menjadi tau, dari yang bodoh menjadi cerdas.

Adapun prinsip dalam pendidikan islam yaitu Prinsip Tauhid dan Risalah Ilahiyah

  1. Prinsip Tauhid

Menurut persfektif Qur’an tauhid adalah  merupakan akar utama yang harus memberikan energi kepada pokok, dahan, dan daun kehidupan. Atau ia merupakan hulu yang harus menentukan gerak dan kualitas air sebuah sungai kehidupan. Semua aktivitas kehidupan mestilah berangkat dari tauhid tersebut, termasuk kegiatan dan penyelenggaraan pendidikan.[2]

Pendidikan terdiri atas beberapa komponen, yaitu guru, murid dan kurikulum. Nilai tauhid mestnya tercermn pada setiap komponen tersebut. Nilai tauhid mesti mewarnai pribadi siswa dan guru serta interaksi dan komunikasi antara keduanya.guru mestinya tampak sebagai pribadi yang bertauhid, yang tercermin dalamperilaku, tutur sapa, pikiran, dan rasa. Ada tiga aspek yang tidak mungkin dipisahkan dalam perbincangan mengenai tauhid sebagai prinsip pendidikan islam, yaitu Allah, manusia, dan alam.

a.  Allah

pendidikan islam diawali dari mengenal Allah. Siswa mesti diperkenalkan, bahwa segala yang ada ini berasal dari-Nya. Dia Maha Pencipt, bahkan tidak hanya mencipta tetapi juga memelihara, mengatur dan memberi rezeki. Semua yang ada ini tergantung dan terikat kepada-Nya. Tidak ada makhluk yang dapat melepaskan ketergantungan da keterikatan dari-Nya, termasuk manusia.

Al-Qur’an menegaskan bahwa, alam raya dan segala isinyadiatur dan diurus oleh Allah. Seperti dalam Al-Qur’an Surah al-sajadah ayat 5 yang artinya:

dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu naikn kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya ( lamanya) adalah seribu tahun menurut penghitunganmu

Karena pendidika itu dibangun atas dasar tauhid, maka segala kegiatan kependidikan mesti berawal dari Allah. Visi dan misi, sebagai pedoman penyelenggaraannya, disusun atau dirumuskan berdasarkan keimanan kepada-Nya. Demikian pula proses penyelenggaraan pendidikan tersebut, semuanya mesti bernuansa tauhid dan berorientasi kepada tauhid atau penguatan iman.

b. Manusia

Manisa adalah subjek sekaligus objek pendidikan, ia mesti dilihat sebagai makhluk Tuhan. Pribadnya, baik secara fisik maupun psikis, merupakan suatu sistem yang tidak pernah terlepas dari kaitan dan ketergantungannya pada Tuhan. Secara fisik, manusia terikat dengan hukumalam yang Allah ciptakan. Manusia tidak boleh melanggar hukum alam tersebut, jika dilanggar dirinya akan cedera. Demikian pula secara fsikis manusia mempunyai potensi beripa akal sebagai jendela masuknya ilmu ke dalam jiwa, dimana akal juga merupakan anugerah-Nya yang patutu disyukuri.[3]

Prinsip lainnya, yang menjadi pertimbangan dalam pengelolaan pendidikan terkait dengan manusia itu, adalah bahwa manusia itu merupakan makhluk dua dimensi, yaitu jasmani dan rohani. Jasmani berasal dari tanah, yang memiliki kekuatan untuk tumbuh dan berkembang serta dan kehendak untuk berbuat sesuai dengan potensi  yang ada dalam dirinya, berupa nafsu. dan rohani merupakan suatu kekuatan yang berasala langsung dari Allah, dimana ia tidak berasal dari tanah. Karena manusia memiliki dua unsur ini, maka ia memiliki banyak sifat, baik yang terpuji maupun yang tercela.

Dengan demikian, pendidikan dalam persfektif Al-Qur’an bersifat humanis. Perancangan, penyelenggaraan, atau proses pendidikan dibangun atas prinsip kemanusiaandalam artian tidak ada aspek kemanusian yang terabaikan.potensi jiwanya dikembangkan dan jasmaninya dilatih.

c. Alam

Dalam persfektif Islam, “alam” diartikan kepada segala sesuatu selain Allah atau dengna kata lain laam adalah makhluk atau setiap yang diadakan. Maka Allah tidak termasuk alam, karena dia bukan yang yang diadakan. Dalam Al-Qur’an kata “alam” sering terulang dan semuanya dalam bentuk jamak (plural). Hal itu menunjukkan alam itu banyak, seperti alam manusia, alam malaikat, dan alam jin. Selain kata “alam” perbincangan Qur’an mengenai alam semestajuga tergambar dalam ungkapan mengenai langit, bumi dan segala isinya.

Dalam proses pendidikan , alam merupakan objek kajian manusia baik dalam penelitian maupun dalam perbincangan. Oleh karena itu, alam suatu yang mesti dilihat secara tepat. Berbedanya pandangan terhadap alam dapat melahirkan perbedaan dalam penyelenggaraan pendidian dan transfortasi ilmu terhadap peserta didik.

2. Risalah Ilahiyah

Selain Akidah Tauhid yang me;iputi  perbincangan mengenai Allah, manusia, dan alam, pendidikan Islam juga dibangun atas prinsip risalah ilahiyah. penyelenggaraan pendidikan mesti selaras dan sesuai bahkan didasarkan atas risalah ketuhanan yang dibawa para nabi terutama nabi Muhammad SAW. Allah telah mengutus para rasul kepada umat manusia untuk menyampaikan atau mengajarkan risalah-Nya agar manusia memegangi serta mempedomani risalah tersebut dalam menjalankan kehidupan mereka di dunia ini.[4]

Lembaga pendidikan merupakan wadah mengkaji dan menanamkan risalah ilahiyah. pendidikan didirikan atas dasar pewarisan, pengkajian, dan pengembangan risalah ilahiyah itu. pendidikan berfungsi mewariskan pesan-pesan ilahi dari generasi ke generasi sehingga ia tetap eksis, lestari, atau kekal sepanjang eksisnya manusia di bumi ini. kebijakan dan program pendidikan ditetapkan dan diimplementasikan berdasarkan risalah ilahiyah ini, termasuk kebijakan mengenai kurikulum dan proses pembelajaran.

 

 

[1] Kadar M. Yusuf. Tafsir Tarbawi. Pekan baru, Amzah., hlm. 1.

[2] Kadar M. Yusuf. Tafsir Tarbawi. Pekan baru, Amzah., hlm. 2.

[3] Kadar M. Yusuf. Tafsir Tarbawi. Pekan baru, Amzah., hlm. 6-8

[4] Kadar M. Yusuf. Tafsir Tarbawi. Pekan baru, Amzah., hlm. 10-13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *